Makalah Puskesmas

BAB I
PENDAHULUAN

1.1             Latar Belakang

Puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika dilangsungkan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) I di Jakarta, di mana dibicarakan upaya pengorganisasian sistem pelayanan kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari kegiatan-kegiatan seperti BKIA, BP, dan P4M (Pencegahan, Pemberantasan, Pembasmian Penyakit Menular ) dan sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak saling berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat Kesehatan Masyarakat(Puskesmas).
Pembangunan kesehatan mempunyai visi “Indonesia sehat” diantaranya dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh puskesmas dan rumah sakit. Selama ini pemerintah telah membangun puskesmas dan jaringannya di seluruh Indonesia rata-rata setiap kecamatan mempunyai 2 puskesmas, setiap 3 desa mempunyai 1 puskesmas pembantu. Puskesmas telah melaksanakan kegiatan dengan hasil yang nyata, status kesehatan masyarakat makin meningkat, ditandai dengan makin menurunnya angka kematian bayi, ibu, makin meningkatnya status gizi masyarakat dan umur harapan hidup (Kepmenkes, 2004).
Puskesmas pada waktu itu di bedakan menjadi 4 macam yaitu :
1.         Puskesmas tingkat Desa
2.         Puskesmas tingkat Kecamatan
3.         Puskesmas tingkat Kawedanan
4.         Puskesmas tingkat Kabupaten
Pada rapat kesehatan rnasyarakat ke II 1969 pembagian puskesmas dibagi menjadi 3 kategori :
1.         Puskesmas tipe A dipimpin oleh dokter  secara penuh
2.         Puskesmas tipe B dipimpin oleh dokter  tidak secara penuh
3.         Puskesmas tipe C dipimpin oleh tng paramedik
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan. Puskesmas sebagai upaya pelayanan kesehatan strata pertama meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat dan kegiatan yang dilakukan puskesmas, selain dari intern sendiri tetapi juga perlu peran serta masyarakat dalam pengembangan kesehatan terutama dilingkungan masyarakat yang sangat mendasar, sehingga pelayanan kesehatan dapat lebih berkembang.
1.2       Rumusan Masalah

1.                  Apa pengertian dari PUSKESMAS ?
2.                  Apa fungsi dari PUSKESMAS ?
3.                  Apa tugas dari PUSKESMAS ?
4.                  Apa saja sarana dan prasarana yang ada di PUSKESMAS?
5.                  Bagaimana struktur organisasi yang ada di PUSKESMAS?

1.3       Tujuan Penulisan
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 
1.      Mengetahui apa yang di maksud dengan PUSKESMAS.
2.      Mengetahui fungsi dari PUSKESMAS.
3.      Mengetahui tugas dari PUSKESMAS. 
4. Mengetahui sarana dan prasarana yang ada di PUSKESMAS. 
5.      Mengetahui bagaimana struktur organisasi yang ada di PUSKESMAS.

1.4       Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini, baik penulis maupun pembaca dapat memperoleh beberapa manfaat, yaitu :
1.      Dapat mengetahui pengertian PUSKESMAS.
2.      Dapat mengetahui fungsi dari PUSKESMAS.
3.      Dapat mengetahui tugas dari PUSKESMAS.
4.      Dapat sarana dan prasarana yang ada di PUSKESMAS.
5.      Dapat mengetahui struktur organisasi yang ada di PUSKESMAS.

1.5       Sistematika

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I.   PENDAHULUAN
1.1       Latar Belakang
1.2     Rumusan Masalah
1.3       Tujuan
1.4       Manfaat
1.5     Sistematika
BAB II.   PEMBAHASAN
2.1       Pengertian PUSKESMAS
2.2       Fungsi dari PUSKESMAS
2.3       Tugas dari PUSKESMAS
2.4       Sarana dan Prasarana dari PUSKESMAS
2.5       Struktur organisasi dari PUSKESMAS
BAB III.   PENUTUP
3.1       Simpulan
3.2       Saran
DAFTAR PUSTAKA


 BAB II
PEMBAHASAN
2.1     Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Pengertian puskesmas yang akan diketengahkan disini menunjukkan adanya perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan kesehatan dewasa ini, diantaranya:
a.              Dr. Azrul Azwar, MPH (1980)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok.
b.             Departemen Kesehatan RI (1981)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok
c.              Departemen Kesehatan RI (1987)
Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyrakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya
Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat di wilayah kerjanya.

d.             Departemen Kesehatan RI (1991)
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

2.2    Tujuan, Fungsi dan Peran Puskesmas
2.2.1 Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan “Indonesia sehat 2010”

2.2.2 Fungsi Puskesmas
Ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
1.             Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan  lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
2.             Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
3.             Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh , terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :
a.            Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan penegahan penyakit.
b.            Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
§  Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam  rangka menolong dirinya sendiri
§  Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien
§  Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan ketergantungan
§  Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
§  Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan program puskesmas
2.2.3 Peran Puskesmas
Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan kedudukan puskesmas di Indonesia adalah amat unik. Sebagai sarana pelayanan kesehatan terdepan di Indonesia, maka puskesmas kecualai bertanggungjawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelyanan kedokteran.
 2.3      Kegiatan Pokok Puskesmas
Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak berdirinya semakin berkembang , mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas, dan biaya atau anggaran yang tersedia
Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, itu pun sangat tergantung kepada faktor tenaga, sarana, dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan manajemen dari tiap-tiap puskesmas.
Dua puluh kegiatan pokok puskesmas adalah :
1.      Upaya kesehatan ibu dan anak
a.       Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta bayi anak balita dan anak prasekolah
b.      Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk
c.       Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
d.      Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi
e.       Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA
f.       Pelayanan keluarga berencana
g.      Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam penyakit ringan
h.      Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan , memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan
i.        Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi
2.      Upaya keluarga berencana        
a.         Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA
b.        Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akan bekerja sebagai penggerak calon peserta keluarga berencana
c.         Mengadakan pembicaraan –pembicaraan tentang keluarga berencana kapan saja ada kesempatan
d.        Memasang IUD, cara – cara penggunaan pil , kondom, dan cara-cara lain denngan memberi sarananya.
e.         Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan kehamilan
3.      Upaya peningkatan gizi
a.        Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka
b.       Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program perbaikan gizi
c.        Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam rangka program KIA
d.       Melaksanakan program-program
e.        Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu
f.        Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori kepada balita dan ibu menyusui
g.       Memberikan vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun
4.      Upaya kesehatan lingkungan
Kegiatan – kegiatan utama kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas adalah :
a.       Penyehatan air bersih
b.      Penyehatan pembuangan kotoran
c.       Penyehatan lingkungan perumahan
d.      Penyehatan limbah
e.       Pengawasan sanitasi tempat umum
f.       Penyehatan makanan dan minuman
g.      Pelaksanaan peraturan perundang-undangan
5.      Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular                 
a.         Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
b.        Melaporkan kasus penyakit menular
c.         Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber penularan.
d.        Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
e.         Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
f.         Pemberian imunisasi
g.        Pemberantasan vektor
h.        Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
6.      Upaya pengobatan
a.                   Melaksanakan diagnose sedini mungkin melalui:
1.  Mendapatkan riwayat penyakit
2.      Mengadaan pemeriksaan fisik
3.      Mengadaan pemeriksaan labolatorium
4.      Membuat diagnosa
b.                   Melaksanakan tindakan pengobatan
c.                   Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:
1.      Rujukan diagnostic
2.      Rujukan pengobatan/rehabilitasi
3.      Rujukan lain
7.      Upaya penyuluhan
1.        Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-kelompok masyarakat.
2.        Di tingkat puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi ditingkat kabupaten diadakan tenaga-tenaga coordinator penyuluhan kesehatan. Koordinator membantu para petugas puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di Puskesmas.
8.      Upaya kesehatan sekolah
a.         Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan.
b.        Membina kebersihan perseorangan peserta didik
c.         Mengembangkan kemampuasn peserta didik untuk berperan secara aktif dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil
d.        Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I
e.         Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II sampai IV dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhanan
f.         Immunisasi peserta didik kelas I sampai VI
g.        Pengawasan terhadap keadaan air
h.        Pengobatan ringan pertolongan pertama
i.          Rujukan medik
j.          Penanganan kasus anemia gizi
k.        Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah
l.          Pencatatan dan pelaporan
9.      Upaya kesehatan olah raga
a.       Pemeriksaan kesehatan berkala
b.      Penentuan takaran latihan
c.       Pengobatan dengan teknik latihan dan rehabilitasi
d.      Pengobatan akibat cidera latihan
e.       Pengawasan selama pemusatan latihan
10.   Upaya perawatan kesehatan masyarakat
a.         Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan jenis kelamin
b.        Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat (keluarga binaan)
c.         Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya: ibu hamil, anak balita, usia lanjut dan sebagainya
d.        Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat
11.  Upaya peningkatan kesehatan kerja
a.         Identifikasi masalah, meliputi:
                                                        i.      Pemeriksaan kesehatan dari awal dan berkala untuk para pekerja
                                                      ii.      Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke puskesmas
                                                    iii.      Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja
b.        Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi pekerja, lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan kesejahteraan
c.         Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi:
                                                     i.  Penyuluhan kesehatan
                                                   ii.  Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai kesesuaian
antara alat kerja agar tidak terjadi stres fisik terhadap pekerja
                                                 iii.  Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja
                                                 iv.  Pemakaian alat pelindung
                                                   v. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
                                                 vi. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi  pekerja yang sakit
                                               vii. Kegiatan rujukan medis dan kesehatan terhadap pekerja yang sakit
12.  Upaya kesehatan gigi dan mulut
a.             Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM
b.             Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi:
                                                             i.      Anak sekolah
                                                           ii.      Kelompok ibu hamil, menyususi dan anak pra sekolah
c.             Pelayanan medik dokter gigi dasar, meliputi:
                                                             i.      Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
                                                           ii.      Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran yang lebih mampu
d.            Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
e.             Memelihara kebersihan (hygiene klinik)
f.              Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
g.             Pencatatan dan pelaporan
13.  Upaya kesehatan jiwa
a.         Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas
b.        Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
c.         Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta masyarakat
d.        Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui pengembangan peran serta masyarakat dan pelayanan melalui kesehatan masyarakat
e.         Pencatatan dan pelaporan
14.  Upaya kesehatan mata
a.         Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan kegiatan pokok lainnya
b.        Upaya kesehatan mata:
                                                              i.      Anamnesa
Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola mata, tes saluran air mata, tes lapangan pandang, funduskopi dan pemeriksaan labolatorium
                                                            ii.      Pengobatan dan pemberiaan kacamata
                                                          iii.      Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan rumah sakit
                                                          iv.      Perawatan pos operasi katarak dan glukoma akut
                                                            v.      Merujuk kasus yang tak dapat diatasi
                                                          vi.      Pemberian protesa mata
c.         Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan mata mereka
d.        Pengembangan kesehatan mata masyarakat
e.         Pencatatan dan pelaporan       
15.  Labolatorium kesehatan
a.         Di ruangan laboratorium
                                                               i.      Penerimaan pasien
                                                             ii.      Pengambilan specimen
                                                           iii.      Penanganan specimen
                                                           iv.      Pelaksanaan specimen
                                                             v.      Penanganan sisa specimen
                                                           vi.      Pencatatan hasil pemeriksaan
                                                         vii.      Pengecekan hasil pemeriksaan
                                                       viii.      Penyampaian hasil pemeriksaan
b.        Terhadap spesimen yang akan dirujuk
                                                               i.      Pengambilan specimen
                                                             ii.      Penanganan specimen
                                                           iii.      Pengemasan specimen
                                                           iv.      Pengiriman specimen
                                                             v.      Pengambilan hasil pemeriksaan
                                                           vi.      Pencatatan hasil pemeriksaan
                                                         vii.      Penyampaian hasil pemeriksaan
c.         Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi:
                                                               i.      Persiapan pasien
                                                             ii.      Pengambilan specimen
                                                           iii.      Menyerahkan spesimen untuk diperiksa
d.        Di luar gedung, meliputi:
                                                               i.      Melakukan tes skrining Hb
                                                             ii.      Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke labolatorium puskesmas
                                                           iii.      Memberikan penyuluhan
                                                           iv.      Pencatatan dan pelaporan
16.  Upaya pencatatan dan pelaporan
a.         Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)
b.        Pencatatan dan pelaporan mencakup:
1.      Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
2.      Data ketenagaan di puskesmas
3.      Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam maupun di luar gedung puskesmas
c.         Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan tahunan)
17.  Upaya pembinaan peran serta masyarakat
Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui:
a.         Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah, lintas sektoral dan berbagai organisasi kesehatan, yang dilakukan melalui dialog, seminar dan lokakarya, dalam rangka komunikasi, informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media masa dan system informasi kesehatan
b.        Persiapan petugas penyelenggaraan melalui latihan, orientasi dan sarasehan kepemimpinan dibidang kesehatan
c.         Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah kesehatan, dengan mengenali dan menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, melalui rangkaian kegiatan:
1.        Pendekatan kepada tokoh masyarakat
2.        Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah kesehatannya
3.        Musyawarah masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana pemecahan masalah kesehatan yang dihadapi
d.        Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui kader yang terlatih
e.         Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat
18.  Upaya pembinaan pengobatan tradisional
a.         Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat diginakan untuk pengobatan tradisional
b.        Pengembangan dan pelestarian terhadap cara-cara pengobatan tradisional
19.  Upaya kesehatan remaja
20.  Dana sehat      

2.4       Wilayah Kerja Puskesmas
Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah yang terjadi di wilayah kerjanya, meskipun masalah tersebut lokasinya berkilo-kilo meter dari puskesmas. Dengan asas inilah puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan tindakan pencegahan penyakit, dan bukan tindakan untuk pengobatan penyakit. Dengan demikian puskesmas harus secara aktif terjun ke masyarakat dan bukan menantikan masyarakat datang ke puskesmas.
Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati KDH, mendengar saran teknis di Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi.
Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan puskesmas di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan, yang berfungsi sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran penduduk yang dilaksanakan oleh sebuah puskesmas rata-rata 30.000 penduduk.
Luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah pedesaan adalah suatu area dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang optimal adalah area dengan jari-jari 3 km.

2.5        Kedudukan Puskesmas
a.       Kedudukan dalam bidang administrasi
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II dan bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administrative kepada Kepala Dinas Kesehatan Dati II.
b.      Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan
c.       Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) maka puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan pertama.

2.6       Satuan Penunjang
Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan serta kepadatan penduduk dalam wilayah kerja puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan puskesmas. Agar jangkauan pelayanan puskesmas lebih merata dan meluas, perlu ditunjang dengan puskesmas pembantu, penempatan bidan di desa-desa yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada di puskesmas keliling. Disamping itu penggerakan peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu dan membina desa wisma akan dapat menunjang jangkauan pelayanan kesehatan.
Demi pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu puskesmas pembantu, puskesmas keliling, puskesmas rawat inap, dan puskesmas PONED.

Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil. Dalam Repelita V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2 sampai 3 desa, dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa dan Bali) sampai 10.000 orang (di perkotaan Jaawa dan Bali).
Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas, dengan lain perkataan satu puskesmas meliputi juga seluruh puskesmas pembantu yang ada di wilayah kerjanya.

Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas. Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan-kegiatan puskesmas keliling adalah:
1.             Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu, 4 hari dalam 1 minggu
2.             Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa
3.             Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan bagi kasusu gawat darurat
4.             Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual

Puskesmas Rawat Inap
Puskesmas Perawatan atau Puskesmas Rawat Inap merupakan Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara. Sesuai Standard Pelayanan Minimal Bidang  Kesehatan di Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2003) pengertian rawat inap, merupakan pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap.
Fungsi Puskesmas Rawat Inap sebagai tempat rujukan pertama bagi kasus tertentu yang perlu dirujuk, mempunyai beberapa fungsi pokok, antara lain :
a.          Fungsi sesuai dengan tugasnya yaitu pelayanan,pembinaan dan pengembangan, dengan penekanan pada fungsi pada kegiatan yang bersifat preventif,promotif, dan fungsi rehabilitative
b.         Fungsi yang berorientasi pada kegiatan teknis terkait instalasi perawatan pasien sakit, instalasi oba, instalasi gizi, dan instalasi umum. Juga fungsi yang lebih berorientasi pada kegiatan yang bersifat kuratif.
Beberapa kriteria Puskesmas Rawat Inap, sebagai sebuah Pusat Rujukan Antara bagi penderita gawat darurat sebelum dibawa ke RS, antara lain sebagai berikut :
1.                  Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari Rumah Sakit
2.                  Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor
3.                  Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai
4.                  Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari
5.                  Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah 3 Pus kesmas di sekitarnya minimal 20.000 jiwa per Puskesmas
6.                  Pemerintah  Daerah menyediakan dana rutin yang memadai
Puskesmas PONED
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar. PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter. Petugas kesehatan yang boleh memberikan PONED yaitu dokter, bidan, perawat dan tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab terlatih.
Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar dapat dilayani oleh puskesmas yang mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penangan kegawatdaruratan obstetri dan neonatal dasar. Puskesmas PONED merupakan puskesmas yang siap 24 jam, sebagai rujukan antara kasus-kasus rujukan dari polindes dan puskesmas. Polindes dan puskesmas non perawatan disipakan untuk melakukuan pertolongan pertama gawat darurat obstetri dan neonatal (PPGDON) dan tidak disiapkan untuk melakukan PONED.

Bidan yang bertugas di desa
Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan, akan ditempatkan seorang bidan yang bertempat tiggal di desa tersebut dan bertanggung jawab langsung kepada kepala puskesmas. Wilayah kerja bidan tersebut adalah satu desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 orang, dengan tugas utamanya adalah membina peran serta masyarakat melalui pembinaan posyandu yang membina pimpinan kelompok persepuluhan, selain memberikan pelayanan aangsung di posyandu dan pertolongan persalinan di rumah-rumah. Disamping itu juga menerima rujukan anggota keluarga persepuluhan untuk diberi pelayanan seperlunya atau ditunjuk lebih lanjut ke puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau secara tradisional.

2.7       Struktur Organisasi Puskesmas
Unsur pimpinan
a.    Kepala puskesmas
b.    Unsur tata usaha
1)                 Data informasi
2)                 Perencanaan dan penilaian
3)                 Keuangan
4)                 Kepegawaian
c.    Unsur pelaksana teknis fungsional puskesmas
1)                 Upaya kesehatan masyarakat
2)                 Upaya kesehatan perorangan
d.   Jaringan pelayanan puskesmas
1)                 Unit puskesmas pembantu
2)                 Puskesmas keliling
3)                 Bidan desa/komunitas

BAB III
PENUTUP
3.1      Kesimpulan
Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan kelarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi; pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat (public goods).
  Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan kesehatan).

Saran
Melihat dari sisi pelayanan kesehatan masyarakat utamanya dalam pelayanan di pustu penulis menyarankan agar peningkatan mutu pelayanan kesehatan khususnya tenaga medis agar dapat menyeluruh ke pelosok daerah yang terpencil, sehingga pelayanan kesehatan masyarakat merata. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman maupun pembaca

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOCIL

PENGARUH SUHU TERHADAP TANAMAN KACANG HIJAU

laporan biologi tentang Uji coba Makanan