Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

Angkatan 30

Gambar
Suatu kebanggaan tersendiri bisa masuk ke dalam lingkup angkatan 30. Angkatan PMR VIVA 001 SMA N 1 Cirebon yang ke-30. Kenapa saya bilang suatu kebanggaan? Karena disini saya menemukan arti kata semangat, yang belum pernah saya temui "sekuat" ini sebelumnya. Kalau kamu mau tau peran saya ngapain disana? Saya jawab, I havent special skill . Saya tidak punya kemampuan apa-apa. "terus ngapain disana?"  disana adalah hal yang membuat saya senang. saya tahu cara me-manage waktu, prioritas, dll dari mereka. Apalagi 29. Tanpa mas dan mba dari angkatan 29 mungkin kami, terutama saya hanya akan tetap menjadi seseorang yang egois. Yang mementingkan diri sendiri, dan lemah dalam team work. Angkatan kami, Alhamdulillah semuanya perempuan-perempuan kuat. Lika-liku masalah pasti ada dalam suatu kekeluargaan seperti ini. Ada yang sibuk les lah (itu saya) ada yang orang tuanya superprotective sampai-sampai pulang lewat jam 5 sore ngga boleh (itu saya) ada yang egois gar

Renungkanlah, Kawan...

Tanggal 27 april 2014 , saya membuat tulisan ini. Saya tiba-tiba terbayang rasa takut yang besar. Tiba-tiba saja saya membayangkan apa jadinya jika ruh saya dicabut dari badan saya? Saya masih banyak salah, belum berbenah diri, masih suka menjahili orang, ya belum sempurnalah intinya. Akhirnya, untuk menenangkan pikiran, saya menulis ini. Rencananya mau di post bulan mei. Pernahkah kalian bercita-cita? Apa cita-cita kalian? Menjadi orang besar? Terkenal? Sukses? Makmur? Atau menjadi seorang penemu? Professor? Sosialis yang bijaksana? Andai semua itu terwujud, tentu kamu merasa senang bukan? Mendapatkan gelar, titel, nama yang dibanggakan baik itu dikeluargamu maupun dimasyarakat. Namun, pernahkah kita memikirkan untuk apa sebenarnya hidup kita yang sebenarnya? Berkarya? Tentu. sebagian besar orang pasti akan menjawab seperti itu. Tapi ada satu hal lagi. Yakin, umur yang dikasih Allah untuk kita panjang? Kamu tahu berapa tinggi gunung? Betapa besar gunung-gunung itu. tiada ketara

Mimiku sayang

Hari ini, 15 maret 2014. Selepas adzan maghrib, saya duduk di depan laptop. Mata saya mencari-cari ide untuk apa lagi saya menulis. Apa untuk sebuah cerita? Atau untuk laporan? Atau untuk sekadar iseng saja? Angan saya kembali melayang. Terdengar suara orang tua saya yang sedang membicarakan mimi (nenek) yang sedang sakit di rumah.Bulan februari, saat aktifitas masih berjalan seperti biasa, ayah menjemput saya di tempat les, dan membawa saya ke rumah mimi. Untuk sekadar main. Pada saat itu, mimi sakit. Mimi hanya tidur ditemani wa (kakak dari ayah). Saat saya mencium tangannya, beliau mendekap saya erat. Saya bercerita semua hal yang terjadi di sekolah. Saya juga bercerita tentang keinginan saya setelah keluar dari SMA. “Aja klalen minta ning gusti Allah.” Kata-kata itu yang saya ingat, dan menjadi penyemangat saya. Dalam hidup, kita bukan mencari satu piala dan terobsesi menjadi seorang pemenang. Menjadi pemenang tetap akan sia-sia saat hidupnya berada dalam kesendirian tanpa orang-