Peduli

Hai haaai!!! Waah udah lama banget engga nge-posting sesuatu di blog beruang kecil (mini bear) ini. Abis kelas 3 banyak tugas sih. Kelas 3 SMA itu kelas yang paling capek ternyata, tapi ya sudahlah hidup ini memang seperti itu, dan jalani aja, suatu saat bakal ada hal keren menanti dikemudian hari. Percaya sama Allah SWT!
Kalian pernah engga lagi down entah itu bagi kamu nih yang moodboster-an terus tiba-tiba engga mood padahal tugas banyak dan kamu engga ngerti, pas kamu nanya sama temen, dia nyindir nyelekit ke kamu Cuma gara-gara kamu engga ngerti? Oke, sebagian orang mungkin cuek dan anggep itu hanya lelucon. Tapi kalo orangnya not humoris? Bisa bayangin kan gimana tersinggungnya? Dan kamu engga peka? Engga peduli?
Atau, kamu lagi engga enak badan dan terus-terusan batuk di kelas, ada temen yang nyindir kamu gara-gara kamu engga sembuh-sembuh. Nah loh kok malah disindir ya? Bukannya harusnya didoain ya supaya cepet sembuh? Andai kamu diposisi dia saat kamu flu, badan meriang, dan kamu hanya bisa ngelus dada saat sakit tenggorokan menghujam kamu, terus temen kamu, si dia itu yang notabene engga punya masalah sama kamu meledek kamu dengan meniru kamu saat kamu batuk atau lainnya? Bukannya ngomong “udah minum obat belum?” atau sekedar “semoga cepet sembuh”. See banyak orang yang sekarang kepedulian terhadap sesamanya berkurang.
Oke contoh konkrit lainnya, ada orang jalan didepan kita terjatuh, barang-barangnya jatuh berserakan kemana-mana dan kita ngeliat orang itu kesusahan, engga ada inisiatif apa-apa dalam diri kita. Justru kita ngelengos pergi pura-pura engga tau. Atau, kamu lagi naik angkutan umum. Kebetulan ada orang mau masuk lagi ke mobil itu. supirnya minta kamu geser tempat duduknya, ada orang di sebelah kamu dia kursinya masih lega tapi engga mau geser barang sedikitpun. Engga ada feels gimanaa gitu kayaknya ngeliat orang sempit-sempitan. Ya istilahnya loe-loe gue-gue.
Pantas ngga sih kita bertindak kayak gitu? Hey! Ini negara demokrasi, bukan liberalisme! Cobalah pikirkan perasaan orang lain dan kondisi sebelum bertidak. Jangan asal saya senang semua beres. Coba kamu di pihak mereka yang lagi susah dan engga ada yang peduli atau malah meledek kamu seperti contoh diawal-awal itu.  atau jangan jangan kamu memang salah satu orang tipikal yang cuek suka mentingin dirinya sendiri dan kurang dengan sikap peduli? Oke, biar kita ubah sedikit demi sedikit sikap kamu yang kayak gitu ya, seperti:

1.  Tersenyumlah
Hal yang paling indah, disaat kita tidak bisa melakukan apa-apa tapi dengan tersenyum dan membantu dengan tenaga kita, itu sudah lebih membantu orang lain. membantu bukan hanya berupa materi kan? Lagian senyum itukan ibadah. Dan dengan senyum semua orang akan senang hatinya.
2. Tegur-sapalah dengan teman atau rekan
Dengan kita menyapa teman atau rekan-rekan kita, kita akan lebih mempererat tali silahturahmi diantara kita dan rekan kita. Dengan tali silahturahmi yang baik, InsyaaAllah kamu akan mengerti sikap dan perilaku masing masing temen kamu itu. inget loh ngga semua orang humornya aktif J
3. Berusaha menjadi pengamat dan pendengar yang baik
Jadilah pengamat yang baik disini itu maksudnya tau saat saat serius dan saat saat lengang. Tau kondisi lawan bicara kita, dan tau kapan kita harus ikut campur dan engga. Kalau kamu engga bisa jadi pengamat yang baik ntar pas salah seorang temen kamu ada masalah sama pasangannya (entah itu pacar atau apalah) yang sifatnya pribadi, dan kamu sifat pedulinya muncul, kamu langsung ikut campur urusan mereka, wah kamu salah besar kalau kamu berpikir demikian. Ada kalanya kita tidak bisa ikut membantu permasalahn orang lain dan karena itu jadilah pendengar yang baik. Dengan cara kamu diam, dan mendegarkan kesulitan dia, 50% unek-unek dihatinya bisa terobati. Dan ingat guys! Kalo mau kasih saran, kembali lagi kalian jadi pengamat yang baik, dan bijak dalam menentukan saran padanya.
4. Jangan kelewat batas kalau bercanda
Jangan suka becanda yang engga engga. Khususnya kalau itu menyangkut ruang gerak dan kondisi badan temen kamu. Misal: “ih kamu lelet!” Udah tau dia susah dalam bergerak, masih aja dikatain kasian kan? Atau “kamu cungkring” ya udah tau dia punya body kayak gitu, kenapa mesti dipermasalahkan? Toh dia juga engga mau seperti itu kan? Atau “dasar orang kampung! Pantes udik!” kalau dia anak kampung atau anak desa emangnya kenapa? Dia ngerugiin kamu? Engga kan? “dasar bodoh! Gini aja ngga bisa!” nah loh ngga semua orang punya cara tangkap informasi yang sama kan? Siapa yang mau telmi alias telat mikir? Ga ada bray! Dia dan kamu, semua juga pasti ingin yang ideal. Baik itu dari segi postur, sifat, karakter, kondisi, dan lainnya. Nah, bagi kamu yang tukan ceplas-ceplos kalau bercanda, coba diubah sedikit demi sedikit yaaa
5. Peka
Engga semua orang mau ngutarain perasaannya. Makanya, jadi orang peka juga dibutuhin. Kamu engga mungkin dong tega liat ibu kamu cuci piring sendirian di dapur sedangkan kamunya santai-santai di tempat tidur dan nonton tv. Alesannya klasik. “capek, abis pulang sekolah, banyak tugas” hey! Ibumu lebih banyak bekerja daripada kamu. Kamu sih kerjaannya Cuma duduk, belajar, pulang, kalo ada les ya les, kalo ngga ada ya pulang. Melahirkan kamu itu hal yang berat, tapi apa? Dia engga pernah kan ngeluh sama kamu tentang seberapa lelah dia? itu karena dia sayang kamu, peduli sama kamu. Atau ada seseorang yang butuh bantuan kamu, tapi dia ngga mau ganggu kamu. Jadi dia Cuma duduk dekat kamu dan memperhatikan apa yang sedang kamu kerjakan. Kalau kamu cuek, kamu ngga mungkin nanyain “kenapa? Ada yang bisa saya bantu?” so peka lah peka jadi orang. Kalau kamu susah dan lagi butuh sama orang sedangkan ngga ada orang yang peka, kan ribet juga urusannya. Kita ini hidup engga sendirian, butuh juga bantuan orang lain.
6. Sopan terhadap yang lebih tua
Ini nih yang banyak terjadi saat ini. Kita sebagai generasi muda engga ada hormat-hormatnya sedikitpun sama orang tua. Kalo disekolah, kalo guru lagi menjelaskan pelajaran, kita malah asyik ngobrol sendiri, main hp, atau bahkan memutar film dan melihatnya ditempat duduk belakang padahal ada guru yang mengajar. Alasannya lagi-lagi klasik “jenuh” atau “materinya sulit” atau “gurunya engga enak neranginnya” nah loh kalau seandainya posisi guru itu adalah kalian gimana? Cobalah setidaknya kita memperhatikan guru tersebut, kalau kita kurang mengerti juga, dekati guru itu, dan tanya seusai jam pelajaran. Minta maaf apabila otak kita yang debel ini engga ngerti-ngerti sama pelajaran yang disampaikan oleh sang guru. Itu lebih baik dari pada kita mengacuhkannya.
Atau kalau dirumah kita ada pembantu, setidaknya berkatalah yang sopan dan jangan membentak. Jangan anggap pembantu itu rendah, karena kalau tidak ada pembantu, siapa yang mau membersihkan rumah kita? Siapa yang mau menyetrika pakaian-pakaian kita? Atau cleaning service di kantor. Kalau tidak ada mereka siapa yang membantu kita saat kita bingung cari air panas dimana? Siapa yang mau ngepel lantai yang kotor saat pekerjaan kita juga di kejar deadline. Padahal hal sepele tapi rumit jika kita melakukan itu sendirian.
7. Kalau tidak suka atau terganggu, ngomong terus terang dengannya, jangan menyindir
Upayakan setiap kita tidak suka dengan orang yang bersikap berlebih-lebihan, jangan menyindir. Silahkan mengkritik orang itu. tapi, ingat juga ya, dalam mengkritik orang jangan sampai membuat orang tersebut tersinggung apalagi marah. Gunakanlah bahasa yang sopan dan tutur kata yang halus. Dan olah emosi kita agar tetap berada dalam keadaan seperti biasa. Ini juga bisa loh digunakan saat kita kesal dengan atasan kita yang sikapnya sewenang-wenang.


See, menjadi peduli itu gampang kok. Kita hanya harus mengolah emosi dalam diri, dan bersikap empati dan simpati terhadap orang lain. Siapa tahu, dengan kita bersikap empati dan simpati, kita punya lebih banyak teman dan lebih banyak pahala. Dan, jangan disalahgunakan untuk sombong ya, karena peduli sama sombong itu jauh berbeda. Dari niat aja udah beda. nah, sekian dulu yaa postingan kali ini. Ingat loh, pedulilah karena hati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BOCIL

PENGARUH SUHU TERHADAP TANAMAN KACANG HIJAU

laporan biologi tentang Uji coba Makanan