Menghafal
"teh, gimana ya teh cara menghafal yang efektif?"
Saya seketika bengong. Mikir apa yang saya lakukan sehingga saya bisa melakukan, yaa... minimal hafal buat nanti UTS atau UAS.
"hafalin aja kayak biasa. Sambil berdiri di depan cermin, kamu pegang tubuh kamu sendiri terus sebutin aja nama tulang sama otot plus fungsinya"
"yah... itu mah cara biasa... dikira ada yang spesial teh..."
"yah... itu mah cara biasa... dikira ada yang spesial teh..."
Saya menggeleng. "engga ada sih, gitu aja..." lalu terlihat raut muka tidak puas dari dia.
Sebenarnya apa yang membuat kita bisa cepat menghafal? Saya sendiri belum tau jawabannya. Ketika saya merasa itu adalah sesuatu yang penting, saya bisa mengingatnya dengan cepat. Pun kalau saya penasaran terhadap suatu topik tertentu saya bisa saja ngulik berjam-jam demi satu topik itu sampai diri saya puas, atau kelelahan kemudian menyerah. Itu hal yang wajar. Semua orang akan melakukan hal yang sama seperti saya ketika mereka merasa sesuatu tersebut unik dan kemudian ada rasa penasaran di dalam diri mereka. Contoh, seseorang yang mengisi teka-teki silang akan terus berfikir, kemudian mengisi kotak-kotak vertikal dan horizontal sedikit demi sedikit hingga kotak-kotak di teka-teki silang terisi penuh. Kamu yang lagi jatuh cinta akan mencari tau aktivitas si doi dengan stalking kesemua sosmed dia. Kenapa kita melakukan itu semua? Karena kita penasaran dan kita butuh suatu jawaban.
Mungkin kamu bisa menemukan cara-cara efektif, tepat, jitu untuk membuat kamu bisa menghafal. Lalu setelah kamu dapatkan cara efektif dan terbukti ampuh, permasalahan lain muncul. Akankah hafalan itu bertahan lama?
Sesuatu yang dijalani dengan perasaan ikhlas, senang dan gembira akan memperoleh hasil yang baik dan akan bertahan lama. Dulu ketika masih SD, kakak-kakak yang mengajari ngaji selalu kasih hafalan satu surat atau hadist-hadist sebelum pulang. Awalnya saya bete, karena saya tidak bisa dan memang saya adalah orang yang susah untuk menghafal atau belajar hal baru. Lalu salah satu teman ngaji, mba Icha mengajak saya untuk ikut ngariung sama temen-temennya. satu ayat diulang 5x. disambung dengan ayat lainnya. 5 menit, kami bisa hafal 5 ayat dan hafalan itu alhamdulillah masih bertahan hingga saat ini.
Jawaban dari hafalan itu akan bertahan lama apabila hafalan, atau suatu hal yang kita pelajari kita aplikasikan ke kehidupan kita. belajar, paham, practice, repetition. Pasti awet! Trust me 😁
But the first step before you do that, kamu harus menyukai dulu apa yang mau kamu pelajari dan kamu pahami. Kalau ngga suka gimana? dan emang kita ngga ada passion buat mempelajari hal itu. s a m a s e k a l i. Witing tresno jalaran soko kulino. Temen saya dari Kediri pernah bilang kayak gitu. Artinya cinta datang karena terbiasa. Bisa menghafal karena terbiasa. Terbiasa diulang dan diterapkan di kehidupan sehari-hari. Seseorang yang cerdas atau kreatif bisa cerdas atau kreatif seperti itu karena terbiasa. Otak mereka setiap hari terbiasa berfikir menemukan ide-ide kreatif. Begitu pula dengan kamu.
Lakukanlah semua hal dengan senang hati. Belajarlah legowo. Lakukan yang paling terbaik menurut versimu. Lakukan semaksimal mungkin. Jika hasil hari ini masih belum maksimal atau tidak sesuai dengan yang kamu inginkan, bersabarlah. Sukses itu perlu step and someday you can get your goals. Jangan lupa disamping usaha / ikhtiar, minta juga sama yang maha menghidupkan dan mematikan (re: doa). Semoga semua langkah, semua perjuanganmu bernilai pahala. Semoga Allah SWT selalu meridhoi setiap langkahmu. Semangat terus! Yang sedang menghafal, semoga hafalannya menjadi barokah dan hafalannya bisa diterapkan di kehidupan supaya hafalannya awet hingga nanti.
Komentar
Posting Komentar