Emosi ya?
Kamu
tahu, perbedaan kita dengan hewan? Perbedaannya kita diciptakan sebagai mahluk
yang memiliki akal dan hawa nafsu, sedangkan hewan hanya memiliki hawa nafsu,
maka dari itu hewan tidak dapat mengontrol nafsunya. Dan tentu saja tidak
memiliki etika yang baik dalam setiap pergaulannya. Sedangkan kita? Sungguh
Maha Besar Allah SWT. Kita diberikan akal agar kita dapat memanfaatkan isi
dunia ini dengan sebaik baiknya, dengan menjaganya, mengolahnya,
memanfaatkannya, dan tidak mengeksploitasinya.
Nah,
sekarang, bagaimana dengan hawa nafsu manusia? Saya sendiri pun masih belajar
dalam mengontrol amarah saya pribadi. Usia yang standarnya berpotensi untuk
banyak menggali ilmu akan sia-sia jika kita hanya berpijak pada satu pemikiran
tentang keangkuhan, dan kesombongan.
Saya
yakin, kita semua mempunyai taraf sabar yang sangat luar biasa. Tapi mungkin
baru segelintir dari kita yang dapat mengolahnya dengan baik. Maka itu, mari
kita sama-sama megolahnya dengan lebih baik lagi. Pasti bisa!
Mau tau
cara mengolah emosi yang baik? (saya sendiri pun belum bisa merealisasikannya.)
ini tips dari mamah saya. Caranya, istighfar, wudhu, sabar, positive thinking.
Mungkin
ada yang bilang itu kata-kata yang mainstream ya? Baik, coba buktikan secara
pribadi bahwa itu kata-kata mainstream dan dibuktikan dengan tidakan setiap
kali kita marah, sedih, cobalah katakan “Astaghfirullahaladzim”
Pasti
jawabnya “Lagi Emosi! Susah!” nah loh, katanya itu kata-kata jadul dan mainstream?
Ada yang
jawab, “Astaghfirullahaladzim!!!” sekeras-kerasnya yang malah memicu kerajaan
api menyerang dan saling serang antara dua kubu yang sama-sama lagi panas
posisi pikiran dan hatinya.
Baik,
sekarang, saat kita marah yang sangat marah menjadi-jadi, lalu teman kita ada
yang bilang “yaudah, sabar aja.” Apa yang biasa kita dengar? “sabar gimana?
*blablabla.....* gitu” atau ada lagi yang jawab “iya sih, sabar, tapi tuuh ini
soal *blablabla....*” (itu pengalaman hehe)
Kalau
dibilang “sudah sana, wudhu saja.” Iya memang benar kita wudhu, tapi kalau
pikiran, jiwa kita masih terbawa suasana dan emosi yang tidak stabil,
bagaimana? Itulah setan. Bisa masuk lewat cara apa saja. Wudhu itu, untuk
menghilangkan amarah, kesal, sedih, basuh anggota badan kita, niatkan ikhlas
karena Allah. InshaAllah hatinya sejuk lahi, tenang lagi, jangan lupa tetap
dzikir.
Oke,
kalau soal positive thinking memang berpengaruh bagi kita? Apa pengaruhnya?
Sebagian
orang yang selalu berfikir positif, akan terbuka ke arah pikiran yang jernih,
bisa leluasa berkreativitas, tidak cepat marah, stabil, sehat, tidak mudah
stress dan pembawaannya lebih tenang.
Coba
kalau pikirannya negative: selalu melihat ke arah yang membuat diri kita
sendiri sebenarnya menjadi tidak nyaman, kurang hati-hati, konsentrasi tidak
penuh, karena memikirkan hal-hal yang memang tidak ada gunanya karena itu hanya
khayalan, dan tidak tenang, selalu terburu-buru dengan waktu yang ada. Kalau sudah
begini, siapa yang salah? Tentunya yang ada kesusahan, dan stress yang tinggi
untuk diri kita pribadi. Naudzubillah... maafkan Citra Ya Allah...
Memang,
solusi untuk mengolah emosi yang baik sejatinya adalah mengingat Allah SWT. Dengan
demikian kita selalu ingat, bahwa ini bukanlah segalanya. Masih ada jalan
menuju roma. Terima kasih Ya Allah, telah memberikan nafas, nafsu, akal,
pikiran, jiwa, maafkan kami jika kurang bisa menjaganya, kami memang bukan
pribadi yang sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik Engkau...
NB:
thanks a alot for my mother, my mother again and again my mother and my father also.
Love you so much! thanks for my high junior’s friend, Mr. A you’re inspiration
in my post now (cause you ask to me “how to control our emotion”) and I said with
mom’s answered, my “Ummi” nael, who always angry with me, she told me she’s
joke with me, but I saw her that her eyes always same when she angry, or
kidding me. Haha love you nael. Good luck!
Komentar
Posting Komentar